Secara umum
program kerja IMM dilaksanakan untuk memantapkan eksistensi organisasi demi mencapai
tujuannya, "mengusahakan terbentuknya akademisi Islam yang berakhlak mulia
dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah" (AD IMM Pasal 6). Untuk
menunjang pencapaian tujuan IMM tersebut, maka perencanaan dan pelaksanaan program kerja diorientasikan bagi
terbentuknya profil kader IMM yang memiliki kompetensi dasar aqidah, kompetensi dasar intelektual, dan kompetensi
dasar humanitas. Sebagai organisasi yang bergerak di bidang keagamaan, kemasyarakatan, dan
kemahasiswaan, maka program kerja IMM
pada dasarnya tidak bisa lepas dari tiga
bidang garapan tersebut. Perencanaan dan pelaksanaan program kerja tersebut memiliki stressing yang berbeda-beda (berurutan dan
saling menunjang) pada masing-masing
level kepemimpinan.
* Di
tingkat Komisariat: kemahasiswaan, perkaderan,keorganisasian,kemasyarakatan.
* Di
tingkat Cabang: Perkaderan, kemahasiswaan, keorganisasian, kemasyarakatan.
* Di
tingkat Daerah: keorganisasian, kemasyarakatan, perkaderan, kemahasiswaan.
* Di
tingkat Pusat: Kemasyarakatan, keorganisasian, perkaderan, kemahasiswaan.
Berkaitan
dengan program kerja jangka panjang, maka sasaran utamanya diarahkan pada upaya
perumusan visi dan peran sosial politik IMM memasuki abad XXI. Hal ini tidak
lepas dari ikhtiar untuk memantapkan
eksistensi IMM demi tercapainya tujuan organisasi (lihat AD IMM Pasal 6). Sasaran
utama dan program jangka panjang ini
merujuk pada dan melanjutkan prioritas program yang telah diputuskan
pada Muktamar Vll IMM di Purwokerto
(1992). Program dimaksud menetapkan
strategi pembinaan dan pengembangan organisasi secara bertahap, sistematis, dan
berkelanjutan selama Lima periode
Muktamar IMM.
Periode
Muktamar IX diarahkan pada pemantapan
konsolidasi internal (organisasi,
pimpinan, dan program) dengan meningkatkan upaya pembangunan kualitas institusional
dan pemantapan mekanisme kaderisasi
dalam menghadapi perkembangan situasi
sosial politik nasional yang semakin
dinamis. Periode Muktamar X diarahkan
pada penguatan orientasi kekaderan
dengan meningkatkan mutu sumber daya kader sebagai penopang utama kekuatan
organisasi datam transformasi sosial
masyarakat. Periode Muktamar XI
diarahkan pada penguatan peran institusi
organisasi baik secara internal (pelopor,
pelangsung, dan penyempurna gerakan pembaruan dan amal usaha
Muhammadiyah) maupun eksternal (kader
umat dan kader bangsa).
Periode
Muktamar XII diarahkan pada pemantapan peran IMM dalam wilayah kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara memasuki era globalisasi yang lebih
luas. Periode Muktamar XIll diarahkan pada pemberdayaan institusi organisasi
serta pemantapan peranan IMM dalam kehidupan sosial politik bangsa.
Kemudian
pelaksanaan program jangka panjang itu memiliki sasaran khusus pada
masing-masing bidangnya. Bidang Organisasi diarahkan pada terciptanya struktur
dan fungsi organisasi serta mekanisme kepemimpinan yang mantap dan mendukung
gerak IMM dalam mencapai tujuannya. Program konsolidasi gerakan IMM juga
diarahkan bagi terciptanya kekuatan gerak IMM baik ke datam maupun ke luar
sebagai modal penggerak bagi pengembangan gerakan IMM.
Bidang
Kaderisasi diarahkan pada penguatan tiga kompetensi dasar kader IMM (aqidah,
intelektual, dan humanitas) yang secara dinamis mampu menempatkan diri sebagai
agen pelaku perubahan sosial bagi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.
Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi diarahkan pada pembangunan budaya iptek dan
penguatan paradigma ilmu yang melandasi setiap agenda dan aksi gerakan IMMdalam
menyikapi tantangan zaman.
Bidang
Hikmah diarahkan pada penguatan peran sosial politik IMM di tengah kehidupan
berbangsa dan bernegara, khususnya dalam peran serta dan partisipasi sosial
politik generasi muda (mahasiswa). Bidang Sosial Ekonomi diarahkan pada
penumbuhkembangan budaya dan wawasan wiraswasta di lingkungan IMM, terutama
dalam membangun dan memberdayakan potensi ekonomi kerakyatan. Bidang Immawati
diarahkan pada upaya penguatan jati diri dan peran aktif sumber daya kader
puteri IMM dalam transformasi social menuju masyarakat utama.